Cari Blog Ini

Kamis, 14 Oktober 2010

Kata Pengantar

Segala Puji bagi Allah SWT karena dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yaitu mengenai TEORI ORGANISASI UMUM. Dimana dalam makalah ini menjelaskan teori organisasi dari para ahli dan ciri-ciri dari organisasi guna menambah wawasan kita. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 1. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk pembaca sehingga menambah wawasan kita tentang organisasi.

13 Oktober 2010

Teori Organisasi

Teori organisasi dibagi atas 5 klasifikasi yaitu

1. Teori manajemen ilmiah

2. Teori organisasi klasik

3. Teori organisasi hubungan antar manusia

4. Teori behavioral science

5. Teori aliran kuantitatif

berikut penjabaran dari ke 5 klsaifikasi teori organisasi :

1. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik

Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :

1. Pentingnya peran seorang manajer

2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja

3. Tanggung jawab kesejahteraan seorang karyawan

4. Iklim yang cenderung kondusif

Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.

1.1. Robert Owen (1771 – 1858)

Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.

Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja

sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.

1.2. Charles Babbage (1792 – 1871)

Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian

pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap

pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.

2. Teori Organisasi Klasik

2.1. Fayol (1841 – 1925) :

Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :

1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.

2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.

3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.

4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.

5. Accountancy ; kegiatan akuntansi

6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :

– Planning ; kegiatan perencanaan<>

– Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan

– Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian

– Commanding ; kegiatan pengarahann

– Controlling ; kegiatan penngawasaan

Selain hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen menurut Fayol adalah :

– Pembagian kerja

– Asas wewenang dan tanggungjawab<>

– Disiplin

– Kesatuan perintah

– Kesatuan arah

– Asas kepentingan umum

– Pemberian janji yang wajar

– Pemusatan wewenang

– Rantai berkala

– Asas keteraturan

– Asas keadilan

– Kestabilan masa jabatan

– Inisiatif

– Asas kesatuan

2.2. James D. Mooney :

Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen adalah :

a. Koordinasi

b. Prinsip skala

c. Prinsip fungsional

d. Prinsip staf

3. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 – 1950)

Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan

mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk

menunjang tingkat produktifitas kerja.

Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistem

sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya

bisa lebih tinggi.

4. Teori Behavioral Science :

4.1. Abraham maslow

Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan

dinamika proses motivasi.

4.2. Douglas Mc Gregor

Dengan teori X dan teori Y.

4.3. Frederich Herzberg

Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.

4.4. Robert Blake dan Jane Mouton

Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.

4.5. Rensis Likert

Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem

manajemen.

5. Teori Aliran Kuantitatif

Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat

dipertanggungjawabkan keilmiahannya.

Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah

sebagai berikut :

1. Merumuskan masalah

2. Menyusun model aritmatik

3. Mendapatkan penyelesaikan dari model

4. Mengkaji model dan hasil model

5. Menetapkan pengawasan atas hasil

6. Mengadakan implementasi

Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi

untuk melihat kemungkinan dan peluang sebaai informasi yang dibutuhkan pihak manajemen.

Ciri-ciri organisasi sosial

Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.

2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.

3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.

4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.

Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:

1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.

2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.

3. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.

Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.

Tipe-Tipe Organisasi

Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.

- Organisasi Formal

Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

- Organisasi informal

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:

Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.

Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

Organisasi berdasarkan sasaran pokok mereka

Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran pokok mereka berdasarka kriteria-kriteria organisasi tertentu. Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah:

1. Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.

2. Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations), yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu.

3. Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations)

4. Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations)

5. Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations)

6. Organisasi-organisasi sosial (social organizations)

Referensi

www.google.com

www.wikipedia.com